ROBO JOURNALIST NEVER CAN BE PERFECT AS HUMAN


Kali ini kita akan membahas hal yang cukup serius terkait dengan perdebatan antara Robo Journalist dan Jurnalis. Pertanyaan-pertanyaan pun mulai muncul mengenai fenomena ini. Salah satu yang paling di ingat adalah, apakah Robo Journalist akan menggantikan peran manusia sebagai jurnalis?

Robo Journalist belakangan ini digadang-gadang dapat menggantikan posisi manusia sebagai jurnalis. Bagamana tidak? Robot ini berhasil menghasilkan ribuan berita hanya dalam kurun waktu menit saja. Meskipun terdengar dalam jumlah yang banyak, tetapi ke-valid-an berita yang ditulis oleh robot ini dapat dikatakan akurat. Karena pada dasarnya, robot ini merupakan sebuah AI (Artificial Intelligence) yang dirancang untuk memahami bahasa, fenomena secara linear, menyaring data, serta mempersonalisasikan pengiriman berita. Di luar negeri, sudah ada banyak yang menggunakan AI ini untuk membantu proses produksi berita. Melirik dari negara sebelah yang sukses menerapkan inovasi ini, media Indonesia juga ikut serta mencoba Robo Journalist. Untuk saat ini, media Indonesia yang telah menggunakan teknologi ini ialah Beritagar.id.

"Sistem ini dapat menawarkan kecepatan dan ketepatan serta berpotensi mendukung realitas ruang yang lebih kecil dan tekanan waktu bagi para jurnalis" ujar seorang professor Universitas Oregon, Damian Radcliffe.

Menjawab pertanyaan diatas, menurut sudut pandang saya, kemungkinan sebuah robot dapat menggantikan manusia di kemudian hari masih dapat dibilang kecil. Mengapa? Robot terdiri dari sistem-sistem yang dibuat oleh manusia. Jika robot tidak mengenali apa yang didepannya atau belum terdaftar di sistemnya, robot akan langsung berhenti tanpa melakukan tindakan apapun. Meskipun dapat mengurangi beban jurnalis, robot tidak akan bisa menghadapi permasalahan yang begitu kompleks.

Robo Journalist lebih cocok dijadikan menjadi partner kerja jurnalis. Dalam hal ini, tugas yang berat di limpahkan ke robot. Contohnya saja saat pencarian berita, hal yang trending, dan berita apa yang di inginkan oleh publik. Nah, bagian dari jurnalis ini nantinya hanya melakukan finishing terhadap apa yang telah dikerjakan oleh robot. Dapat berupa editing, crosscheck keakuratan berita, sumber, ataupun bahasa. Karena untuk saat ini, Robo Journalist masih dalam tahap pengembangan. Mungkin butuh waktu bertahun-tahun lagi untuk menyempurnakan pilihan alternatif ini.

Tidak berhenti sampai sana saja, apakah dengan robot, berita yang dihasilkan masih saja salah?

Untuk menjawab pertanyaan diatas, kita kembali lagi bahwa robot hanyalah sistem. Itu yang perlu digaris bawahi. Robo Journalist pasti akan melakukan kesalahan dalam proses publikasi berita. Maka dari itu, harus didampingi oleh manusia agar dapat dipantau. Tapi, hebatnya Robo Journalist adalah menulis berita tanpa menggunakan emosi atau ego. Justru inilah hal positif yang dapat diperoleh. Sekarang, banyak jurnalis masih kekeuh menggunakan emosi atau ego nya dalam penulisan berita. Hal tersebut berdampak dalam kenetralan sebuah berita. Padahal kita paham jika karakteristik jurnalis harus bersifat netral dan tidak memihak manapun. Istilah mudahnya, kita menyampaikan berita sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.

Yang terakhir, bagaimana dengan identitas jurnalis digital dan jurnalis tradisional dengan kehadiran Robo Journalist?

Keduanya masih aman. Hanya saja, sekarang pihak media harus lebih selektif lagi dalam memilih jurnalis-nya. Karena dengan kehadiran Robo Journalist merupakan sebuah ancaman sekaligus tantangan bagi jurnalis untuk membuat berita lebih baik lagi. Lagipula, jika kita membahasnya di Indonesia, Robo Journalist masih belum menjadi arah yang paten bagi para media untuk meningkatkan kualitas berita nya.

Namanya saja robot. Robot itu buatan manusia. Meskipun secanggih apapun teknologi, pasti memiliki sisi kekurangan.



DAFTAR PUSTAKA:

-https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190310125557-185-375922/robot-jurnalis-mengubah-cara-kerja-di-perusahaan-media
-https://www.kompasiana.com/girilu/5c5f071eaeebe10562442f13/jurnalisme-4-0-jurnalis-manusia-vs-jurnalis-robot?page=all
- Amran, Sri Oktika, Irwansyah. 2018. "Jurnalisme Robot dalam Media Daring Beritagar.id". Vol 20(2): 169-182

0 komentar:

Posting Komentar